Baru Menikah dan kesulitan ekonomi ? Kisah Inspirasif Dewa Bersama Bidadarinya ini layak di renungkan.
Layak di abadikan kisah
inspiratif ini layak di abadikan dan di renungkan terutama bagi orang yang baru
berpasangan dan ekonomi belum menapak matang, hilang semangat, putus asa, punya
masalah besar bahkan merasa tidak ada jalan.
Ini adalah kisah yang
sangat inspiratif di mana keduanya tetap kompak (saling suport ), keduanya bisa
bangkit dari nol bahkan keminusan.
Seorang dewa yang jago
selling atau di lebih di kenal dewa selling yang telah banyak melahirkan
jutawan-jutawan muda.
Berikut kutipan kisah yang
di lansir dari beranda facebook kang dewa eka prayoga :
"Aku percaya kamu
bisa lewati ujian ini. Aku yakin kamu mampu. Aku akan support apapun
keputusanmu. Aku sayang kamu..."
Itu adalah segelintir
kata2 penguat yang terlontar dari istriku saat aku berada dalam titik nadir dan
jurang kebangkrutan.
Gelap.... sungguh gelap.
Kesedihan, kegelisahan, dan keputusaasan sempat menyelimuti kehidupanku, seolah ini adalah akhir dari perjuanganku selama ini. Sampai pada akhirnya Allah hadirkan bidadari surga untuk menguatkanku, meyakinkanku, dan membersamaiku, saat menjalani ujian ini.
Hanya 18 hari pasca pernikahan, kami diuji dengan ujian pertama yang sungguh mengagetkan. Kebangkrutan, kerugian hingga miliaran, hingga cacian dan makian dari orang2 yang tersangkut dalam kasus ini. Tak heran, satu bulan setelah menikah, kami hampir memutuskan untuk berpisah. Bukan karena kami tak sanggup memperjuangkan, tapi karena desakan dan tekanan orang2 yang terdekat yang membuat kami untuk
melakukannya.
Untungnya, Allah hadirkan ia untuk selalu membersamaiku.
Betapapun banyak cacian
yang dituduhkan padanya seolah menjadi "biang kerok" kebangkrutan
bisnis yang Saya jalankan ketika itu. Tapi aku mencoba tuk meyakinkan orang2 di
sekitarku, bahwa ini bukan karena kesalahannya, melainkan murni karena
kebodohan & kecerobohanku.
1 bulan berlalu...
Di pagi hari ketika itu, istriku mengabari,
"Mas, aku positif
hamil..."
Seperti pasangan lain
pada umumnya, tentu hati ini langsung berucap syukur alhamdulilah....
Terimakasih ya Allah,
karena engkau menitipkan anak pada kami. Semoga kelak jadi anak sholeh/sholehah
yang berbakti pada orang tuanya dan taat pada agamanya. aaamiin...
Namun apa yang terjadi?
Keluargaku, sempat
kecewa dan bilang,
"Udah tahu hidup
lagi susah! Ini malah hamil lagi. Gimana sih..."
Istrikupun langsung
meneteskan air mata karena tak sanggup membendung kesedihan atas ucapan
tersebut.
Aku pun kembali
menenangkan,
"Kamu harus yakin,
adanya anak ini, akan menjadi sumber rezeki tersendiri buat keluarga kita.
Jangan pernah kau gugurkan. Besarkan anak kita ini dan buktikan pada orang2 di
sekitar kita bahwa kita bisa melalui ujian ini..."
Aku pun bingung. SMS, telpon, chat, dan mention, terus berdatangan. Bukan untuk menerima orderan, melainkan untuk menagih hutang sembari marah2 dan mengancam,
"Kembalikan uang Saya! Kalau enggak, Saya bakar rumah kamu!"
"Saya mau uang Saya balik. Kalau enggak, Saya laporkan kamu ke polisi!"
"Uang Saya harus balik! Kalau enggak, Saya akan cemarkan nama baik kamu di sosial media!"
Akhirnya Saya pun hanya bisa pasrah..... benar2 pasrah.
Dan Saya harus bolak
balik kantor polisi selama seminggu untuk menghadapi mereka yang melaporkan
Saya.
Saya tak bisa menahan
tangis. Air mata terus membasahi pipi setiap kali
Saya berdoa.
Saya berdoa.
"Ya Allah ya
rabb... Berikan kekuatan kepadaku agar aku mampu melewaji ujian ini dengan
petunjuk-Mu..."
Mobil pun terpaksa kami
jual. Uang tabungan semua dicairkan. Kami pun tak punya apa2 lagi, kecuali
keyakinan pada-Nya bahwa ujian ini pasti akan selesai.
Allah hadirkan seorang sahabat yang selalu setia membersamaiku, Mas
Mirza G. Indralaksana.
"Mas, sekarang kita gerak aja. Kita mulai dari nol, bahkan minus. Kita berjuang sama2. Kita jual makanan aja.."
Saya pun bertanya, "terus yang masak siapa mas?"
Istri Saya pun langsung
menjawab,
"Udah gak apa2. Aku
aja yang masak. Nanti pagi2 ba'da shubuh aku ke pasar. Terus aku masakin.
Siangnya kalian berdua anter pesanan makanan ini ke para pemesan. Gak apa2
kok..."
Ya Allah ya rabb...
Istriku ketika itu dalam
kondisi hamil besar. Tapi mungkin karena Allah hadirkan ia untuk membersamaiku,
sehingga apapun yang Saya lakukan, ia dukung 100%.
Itulah yang kami lakukan selama 9 bulan, menjual makanan dan menjual apapun yang bisa Saya jual. Bisnis makanan itupun tutup seiring kelahiran anak Saya, Nabila Faza Shaliha (itulah kenapa bisnis istri Saya diberi nama Shaliha Hijab)
Episode kegelapan belum selesai...
Saya harus cari
kontrakan yang murah untuk bisa tinggal (karena kontrakan sebelumnya habis dan
biaya tahunannya mahal)...
Saya harus angkat2 air
beratus2 meter untuk bisa mandikan anak dengan air bersih (karena air sumurya
kotor)..
Saya harus menidurkan
anak di kasur lantai tipis selama berbulan2 (karena gak punya kasur)...
Saya harus keliling2
bandung motoran sambil hujan2an untuk mengantarkan pesanan (demi mendapatkan
uang untuk makan)....
...dan masih banyak lagi
Saya gak kebayang, seandainya Allah tidak menghadirkan ia dalam hidupku, mungkin Saya hanya akan menjadi Dewa yang penuh keputusasaan.
Terimakasih istriku...
Terimakasih bidadariku..
Terimakasih Wiwin
Supiyah...
Semoga Allah izinkan kita tuk menjadi jodoh dunia akhirat selamanya... Aamiin...
Dan semoga siapapun yang saat ini sudah memiliki pasangan, semoga Allah karuniakan Anda dengan kebaikan hingga menuju jannah-Nya bersama2. Aamiin....
>
http://bidadariuntukdewa.com
0 Response to "Baru Menikah dan kesulitan ekonomi ? Kisah Inspirasif Dewa Bersama Bidadarinya ini layak di renungkan."
Posting Komentar