4 Strategi Sukses Ber-karir yang Perlu Anda Pegang
Bagi sebagian besar
orang, meniti karir sebagai pekerja profesional hingga ke puncak tangga karier
merupakan sebuah impian yang layak dirawat dengan penuh kesetiaan. Mungkin, sebab
disana terbentang sebuah janji kemakmuran finansial yang layak dikejar. Sebab
disana terbentang pula sebuah impian kehidupan yang mapan.
Namun tentu saja,
pendakian menuju tangga karir yang tinggi bukan sebuah proses yang mudah.
Sebagian orang mungkin bisa menembus jalan yang berliku itu, dan tiba pada
destinasi karir yang sesuai harapan. Sebagian yang lain mungkin stuck on the
middle of nowhere. Kita ndak tahu apakah Anda akan masuk kategori yang pertama,
atau malah nyungsep.
4 Strategi Sukses Ber-karir yang Perlu Anda Pegang
Lalu kira-kira jalan
karir semacam apa yang layak ditempuh, dan pada fase usia berapa saja career
path itu harus dilalui?
Dari sejumlah studi
mengenai career path (jalur karir) kita bisa membayangkan pergerakan karir
seperti berikut ini.
1. Usia 22 – 25 tahun.
Entry Level : staf, pelaksana, atau management trainee.
Ini adalah pintu gerbang
pertama yang harus dilalui oleh semua orang yang mau merajut sebuah karir yang
panjang. Dalam rentang usia itu, seseorang yang baru saja mendapat gelar
Sarjana S-1 bisa masuk menjadi karyawan untuk posisi entry level; misal sebagai
staf, officer atau masuk dalam program management trainee/management
development program (sebuah program penyiapan kader pimpinan dan biasanya
mempunyai pola career fast track – karirnya bisa cepat melaju).
2. Usia 26 – 29 tahun .
First line leader : supervisor/asisten manajer.
Setalah dua atau tiga
tahun menjadi staf, mestinya kita sudah bisa bergerak untuk menjadi asisten
manajer (dalam usia 26 tahunan). Disini kita sudah mulai diuji kecakapan
leadership-nya. Inilah sebuah fase dimana kita bisa mendapat bekal yang
berharga untuk mendaki menuju karir yang lebih tinggi.
3. Usia 29 – 35 tahun.
Middle Management : Manajer.
Dalam rentang usia ini,
semestinya kita sudah harus menapak jalan karir sebagai manajer (entah menjadi
Marketing/Brand manager, HR manager, Finance atau IT Manager). Kalau dalam
rentang usia ini kita masih belum juga menjadi manajer, mungkin saatnya kita
harus melakukan self exploration : dan kemudian merajut action plan apa yang
harus segera dijalankan.
4. Usia 36 – 42 tahun.
Senior Management : General Manager/VP/Senior Manager
Dalam rentang usia ini,
kita telah bergerak menduduki posisi sebagai senior manajer (general manager
atau vice president). Inilah fase usia menuju puncak kematangan; dan tentu saja
limpahan fasilitas benefit dan gaji yang besar dari perusahaan.
Usia 42 tahun dan
seterusnya. Top Management : Direktur/Managing Director/C-Level.
Dalam usia 40-an tahun,
mestinya kita sudah bisa menjadi direktur. Beberapa bulan lalu, dua teman saya
yang masing-masing masih berusia 39 tahun dipromosikan menjadi direktur pada
dua perusahaan besar multinasional. Kalau kita baru menjadi direktur pada usia
47 atau 50 tahun, wah ya sudah terlalu tua ya.
Itulah peta atau jalur
pergerakan karir yang mungkin harus kita lalui. Ada tiga catatan yang layak
disampaikan berkaitan dengan jalur karir diatas. Yang pertama, jalan karir kita
akan relatif lebih menjulang kalau kita bergabung pada perusahaan besar dengan
skala region yang luas (kalau bisa skala global). Perusahaan semacam ini
menjanjikan posisi karir yang lebih variatif, dan memudahkan kita melakukan
mobilitas karir yang rancak.
Catatan kedua, peta
karir diatas akan mudah terjadi pada perusahaan dengan kebijakan karir yang
progresif, dan tidak melulu bersandar pada senioritas. Perusahaan yang meyakini
bahwa setiap orang layak menjadi top talent tanpa memandang usia. Kalau ada
anak muda yang kompetensinya sudah bagus, kenapa tidak kita langsung pilih dia
menjadi managing director; meskipun usianya mungkin baru 38 tahun
Catatan ketiga, peta
karir diatas dengan mudah bisa dicapai jika kita bisa bergabung dengan
perusahaan/anak perusahaan atau unit bisnis yang tengah tumbuh. Artinya kita
terlibat sejak perusahaan ini kecil lalu tumbuh menjadi raksasa. Banyak kisah
dimana profesional muda yang karirnya melesat lantaran ia turut membidani
proses tumbuhnya perusahaan itu sejak kecil hingga menjadi besar. Karir Anda
tumbuh sejalan dengan melesatnya bisnis perusahaan dimana Anda berkarir.
Sumber : strategimanajemen.net/2010/07/12/gaji-dan-karir-saya-tidak-naik-naik-so-what
0 Response to "4 Strategi Sukses Ber-karir yang Perlu Anda Pegang"
Posting Komentar