29 Jejak Kaki Berusia 13.000 Tahun Baru Di Temukan


Sebuah jejak kaki kuno berusia selama 13.000 tahun, ditemukan di di antara garis pantai Pulau Cavert di Provinsi British Columbia, Kanada. Temuan yang didokumentasikan di dalam jurnal Plos-One tersebut mengungkap dua pasang jejak kaki, yang diperkirakan kuat kepunyaan seorang dewasa dan seorang anak kecil.

"Jejak fosil jarang ditemukan di situs-situs arkeologi, meskipun (dikenal) berada di wilayah pantai, di mana mereka kadang-kadang terpapar erosi," kata Duncan McLaren, pengarang studi utama dan asisten profesor antropologi di University of Victoria.

Dilansir dari CNN pada Kamis (29/3/2018), sekitar Zaman Es terakhir selama 11.700 tahun lalu, tidak sedikit peneliti percaya, manusia beralih dari Asia memakai jembatan darat untuk menjangkau Amerika Utara, atau sekarang berada di pantai barat Provinsi British Columbia.

Baru! 29 Jejak Kaki Berusia 13.000 Tahun Baru Di Temukan

Itu bukanlah rute yang mudah untuk para peneliti guna menyelidikinya lebih jauh. Saat ini, pantai Pasifik Kanada ditutupi hutan lebat dan hanya dapat dicapai dengan perahu.

Akan tetapi, masalah lebih besar malah terjadi di Pulau Cavert, yakni saat ditemukan kenyataan bahwa pada Zaman Es, wilayah itu 1-3 meter lebih rendah dari permukaan laut.

Para peneliti menggali bukti arkeologi dari fosil dan endapan tumbuhan. Mereka tidak berharap lebih menemukan jejak kaki.

Pertama, mereka menemukan satu. Itu mengolah arah riset mereka, dan dari sekitar lebih banyak diadakan penggalian, akhirnya mereka menemukan total 29 jejak kaki.

Seluruh 29 jejak kaki tersebut mempunyai ukuran yang berbeda, mengindikasikan tiga pribadi bertelanjang kaki. Kesan lengkungan, jari-jari kaki dan tumit mereka tampak jelas.

Jika diserupakan dengan ukuran ketika ini, kesemuan jejak kaki itu sama dengan ukuran sepatu perempuan 8-9, ukuran junior 8, dan suatu ukuran sandal perempuan 3. Beberapa cetakan tumit ingin menyeret, yang menyiratkan bahwa mereka tergelincir di lumpur garis pantai.

Jejak kaki itu tidak berada dalam barisan, namun dalam format kerumunan, yang mengindikasikan adanya kegiatan terkonsentrasi di wilayah tersebut.

"Terutama tiga ukuran jejak kaki yang bertolak belakang yang ditemukan menimbulkan citra family inti atau sekelompok kecil orang yang menggunakan wilayah itu," tulis McLaren.

"Sebagian besar jejak kaki menghadap ke daratan dan mereka barangkali mewakili lokasi di mana orang-orang turun dari perahu sebelum pindah ke wilayah yang lebih kering."

Temuan jejak kaki ini dirasakan sangat penting, sebab selama periode masa-masa yang lumayan panjang, tidak pernah didapati jejak kaki dalam setiap riset arkeologi di distrik tersebut.

Akan tetapi, kehadiran mereka dapat menyatakan temuan arkeologi lainnya di wilayah terdekat dan sekitarnya.

"Ini mengindikasikan bahwa masyarakat mula di Amerika memakai perahu guna mengeksplorasi, dan berkembang di wilayah pantai luar," kata McLaren.

Ini bukan jejak kaki tertua yang ditemukan. Sebelumnya, sudah ada jejak kaki manusia di Afrika yang berusia 3,6 juta tahun.

Akan tetapi, kelangkaan jejak kaki fosil, dan di mana mereka ditemukan, mengisahkan sebuah cerita yang menarik.

"Jejak-jejak ini tampak redup, namun ukuran, bentuk, dan jumlahnya meyakinkan," kata Neil Thomas Roach dari Departemen Biologi Evolusioner Manusia di Universitas Harvard.

"Saya pikir riset ini menimbulkan lebih tidak sedikit pertanyaan daripada jawaban, yang adalah*hal baik. Hanya dengan riset lebih lanjut, dan ekskavasi permukaan garis pantai ini, kami bakal sepenuhnya mengetahui berapa tidak sedikit pembuat jalur tersebut, apa yang mereka kerjakan di lanskap ini, dan seberapa urgen lingkungan garis pantai guna kelangsungan hidup mereka," lanjut Roach menjelaskan.

0 Response to "29 Jejak Kaki Berusia 13.000 Tahun Baru Di Temukan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Bawah Artikel