Inilah Fosil Burung Terkecil yang Hidup 127 Juta Tahun Lalu
Dilansir dari Detik.com, Para ilmuwan
mengungkapkan mereka telah menemukan fosil burung terkecil di dunia. Bayi burung itu hidup
127 juta tahun yang lalu dan tergolong ke dalam kelompok burung primitif yang
hidup bersama-sama dengan dinosaurus.
Fosil burung dari
periode ini tergolong jarang, dan fosil-fosil anak unggas lebih langka lagi,
"paling langka di antara yang langka".
Para ilmuwan mengatakan
penemuan fosil burung itu memungkinkan mereka menelaah lebih jauh kehidupan
unggas purba yang sudah punah, yang hidup antara 250 dan 66 juta tahun yang
lalu.
Unggas itu termasuk
dalam keluarga enantiornithine, yang sebagian besar memiliki gigi dan cakar di
masing-masing sayapnya, namun secara keseluruhan tampak seperti burung modern.
"Sangat menakjubkan
ketika menyadari bahwa banyak jenis burung yang kita lihat di antara
unggas-unggas sekarang ini ternyata sudah berkembang sejak lebih dari 100 juta
tahun yang lalu," kata Luis Chiappe, dari Museum Sejarah Alam, Los
Angeles.
Teknologi mutakhir
Dari hidung ekor, anak
unggas itu berukuran sedikit lebih pendek dari jari kelingking tangan manusia,
dan beratnya hanya 10 gram.
Burung itu mati tidak
lama setelah menetas dari telurnya.
Para periset dari
Inggris, Spanyol, Swedia dan Amerika Serikat menggunakan teknologi mutakhir
untuk mempelajari tulang fosilnya.
Analisis dalam
sinkrotron - partikel yang menggunakan cahaya sangat intens untuk mempelajari
minute matter - mengungkapkan bahwa anak unggas itu mungkin belum bisa terbang
pada tahap ini.
Tulang rawan pada
sternum (tulang dada di tengah) belum sepenuhnya mengeras menjadi tulang.
Peneliti utama Fabien
Knoll dari ARAID-Dinopolis dan University of Manchester mengatakan bahwa
analisis perkembangan tulang dapat digunakan untuk mempelajari sejumlah
karakteristik evolusioner.
"Teknologi baru
menawarkan kemampuan paleontologi yang belum pernah ada sebelumnya untuk
menyelidiki kerangka-kerangka itu," katanya.
Kerangka-kerangka
tersebut ditemukan bertahun-tahun yang lalu di situs Las Hoyas yang terkenal di
Spanyol. Namun, sebagian besar baru diteliti sekarang.
"Teknik yang kami
gunakan untuk menganalisisnya di kertas (seperti mikrotomografi sinkrotron dan
pemetaan unsur) belum dikembangkan saat spesimen itu ditemukan," kata Dr
Knoll.
Mempelajari proses
perkembangan tulang bisa banyak menjelaskan tentang kehidupan dan perkembangan
anak burung. Bayi unggas zaman purba ini mungkin sudah seperti ayam modern,
yang memiliki bulu dan bisa bergerak sejak lahir.
Atau bisa juga lebih
mirip dengan burung-burung lainnya, yang menetas tanpa bulu dengan mata
tertutup, yang berarti membutuhkan pengasuhan dari induknya.
Penelitian yang
dipublikasikan di jurnal Nature Communications menunjukkan bahwa
enantiornithines atau keluarga unggas memang sangat beragam dalam perilaku
serta perkembangannya. [1]
0 Response to "Inilah Fosil Burung Terkecil yang Hidup 127 Juta Tahun Lalu"
Posting Komentar