Promosi Online Tidak Laku. Tehnik Ini penyebabnya ?
Seorang penjual harus
menguasai tehnik menulis atau Copywrite. Copywrite sangat di perlukan dalam
bidang promosi. Copywrite bisa di katakan Hipnotis dalam bentuk tulisan. Strategi
Copywrite biasanya menyentuh emosional calon kosumen . Banyak orang menggunakan
Tehnik penjualan yang mengandalkan susunan kalimat emosional tetapi gagal, disisi lain banyak pula orang
yang sudah berhasil meningkatkan profit penjualan dengan pendekatan emosional. Daalm
penulisan promosi atau Gaya Copywrite ada
yang perlu dihindari contoh seperti dibawah ini :
Saudara berminat ?
Hanya bulan ini diskon 1,5
juta, bulan depan pasti naik.
Bulan ini barang 10.000.000
saja…Guys
Bulan depan normal
13.xxx.000
Minggu ini diskon 50 %
Minggu depan normal
buruan...
Smartphone xxx murah tinggal
10 Biji buruaan.... sebelum kehabisan
Teknik promo yang
menggunakan kalimat yg merangsang ketergesaan seperti di atas menunjukan supaya
dalam diri pembaca bangkit otak sensorik Medulla oblongata dan Pons
Memang benar, kedua otak
sensorik diatas akan bangkit dalam seketika, akan tetapi perlu di ingat ada
bagian Cortex Cerebral yang membantu kesadaran manusiawi pada pembaca promosi tersebut
Cortex Cerebral berfungsi sebagai
pusat introspeksi dan pertimbangan manusiawi yg lebih bijaksana daripada sistem
pengolah data di Medulla Oblongata dan Pons. Kesadaran manusiawi ini memerlukan
waktu proses yg cukup lebih lama daripada proses di medulla oblongata atau
pons.
Karena proses di CC (Cortex
Cerebral) Inti ini harus mengintegrasikan aneka data lain yg pernah di input di
dalamnya oleh pembaca tersebut.Proses ini sangat berbeda dengan pengolahan data
di pons & medulla oblongata yang hanya tampak asik di ambil dan yang tidak
asik di tinggalkan.
Misalnya ada pembaca promot
yang sedang pegang duwit lebih.
Begitu baca iklan yang
menarik nafsu untuk membeli dan didukung kalimat yg merangsang ketergesaan dan
buru-buru.
Sis bulan ini barang 10.000.000
saja
Bulan depan normal
13.xxx.xxx
Maka Medulla Oblongata &
pons sekita itu :
"Wah...ada barang bagus
dan murah tapi tempo terbatas" duwit pegang, kayaknya asyik untuk di beli,
ngirit 3 juta lagi.
Akan tetapi keputusan
tersebut belum Final ada yang menimbang data di atas yaitu cortexnya, maka ada
proses menimbang dari jalur data lain. Misalnya di bulan/minggu depan itu dia
punya kebutuhan yg perlu dibayar, seperti Kredit, kebutuhan anak dan lain-lain.
Cortex Cerebral :
apakah barang 10.000.000
juta itu benar-Benar Ia perlukan,
apakah barang 10.000.000 juta tadi ada dukungan dari penjualnya jika terjadi kenapa-kenapa di saat di pakai.
apakah barang 10.000.000 juta tadi ada dukungan dari penjualnya jika terjadi kenapa-kenapa di saat di pakai.
apakah service itu kira
benar-benar bisa dia terima atau jangan-jangan cuman janji doang... dst
Proses Cortex panjang dan cukup lama
Data yang disaring via
proses Cortex akan ditimbang menggunakan aneka data relevan yg pernah dialami
oleh orang tersebut, walaupun membutuhkan waktu lama jika aneka data relevan
itu sangat banyak, namun hasil penyaringannya lebih akurat tidak berupa
keputusan yg terburu nafsu.
Alhasil pembaca tersebut
tidak jadi beli dan segera menutup iklan tersebut jika beli pun berkemungkinan
menyesal.
Contoh Studi Kasus Nyata :
Dahulu waktu Smarphone
Xiaom* masih bermutu jelek, dia sangat sering mengandalkan teknik flash sale
menyebarkan iklan seluas-luasnya dan menjual semurah-murahnya tapi dalam jangka
waktu yg amat terbatas. Metode promotnya menggunakan perangsang rasa buru-buru
beli dari para pembaca iklan produknya.
Hasil akhirnya bisa ditebak,
banyak pembelinya merasa kecewa dgn mutu Xiaom*, tentu karena mutu barangnya
jelek atau karena langka ada dukungan teknis ketika pemakai mengalami masalah
teknis.
Akan tetapi Kini, ketika
xiaomi sudah mulai berbenah dari segi mutu, harganya semakin mahal dibandingkan
dulu plus teknik jualan flash sale itu tidak gencar lagi dilakukannya seperti
dulu.
Catatan :
Ingat setiap otak manusia
mempunyai Cortex Cerebral atau Penimbang akhir keputusan sebaiknya gunakan
bahasa yang real.
Hindarilah tehnik di atas seperti
perangsang rasa buru-buru, rasa takut tidak kebagian bahkan mendesak konsumen. Hal
ini menyebabkan pembaca buru-buru kabur.
Pakailah bahasa yang santai,
logis dan menyentuh kepribadian, tidak ada paksaan akan tetapi pembaca tumbuh
rasa ingin membeli produk saudara.
Silahkan Share jika
bermanfat bagi teman saudara.
Sekian Copywrite Promosi Tidak Laku Mungkin Inilah
Penyebabnya beserta Tipsnya. Semoga bermanfaat dan menginsipirasi untuk saudara
dan penjualan saudara meningkat. Jika Ia jangan lupa bersedekah. Salam MASYIS
Blog Inspiratif lokal Kebumen.
Ditulis 4 jam hari ini
Sumber pendukung:
Sumber pendukung:
IMer (Internet Marketer) Mantep
Wibowo
0 Response to "Promosi Online Tidak Laku. Tehnik Ini penyebabnya ?"
Posting Komentar